Materi Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 2

Materi Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 2 – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Deskripsi : MODUL KURIKULUM SEJARAH KELAS XII SEMESTER GANJIL K 13 TINJAUAN Oleh : Cynthia C.A. Sitorus (3183121034) Mata Kuliah : Pendidikan Teknologi Ilmu Komputer Sejarah Reguler B Tahun 2018 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Kata kunci : modul, kelas XII ODD, pendidikan sejarah, sejarah peminatan, review K13

Materi Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 2

Materi Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester 2

1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga saya masih dapat menyusun dengan baik bahan kajian atau modul yang memuat bahan kajian mata pelajaran Sejarah Kelas XII Peminatan IPS SMA/MA Semester I. Penyusunan modul bahan kajian ini hendaknya memberikan wawasan tentang sejarah peminatan Kelas XII IPS SMA/MA Semester I selain untuk menuntaskan tugas mata kuliah Teknologi Komputer. materi atau modul tentunya tidak dapat saya selesaikan sendiri tanpa bantuan pihak-pihak selain sumber-sumber yang telah tersedia serta dukungan dan saran dari teman-teman khususnya serta dukungan dan saran dari Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru mata kuliah Teknologi Komputer yang telah membimbing dan membimbing saya. Namun demikian, saya memahami bahwa materi atau modul pendidikan ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, sebagai penulis dengan rendah hati saya mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan dan penyusunan bahan kajian atau modul untuk masa yang akan datang. Akhir kata, saya ucapkan selamat membaca dan semoga materi yang terdapat dalam bahan kajian atau modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Medan, Desember 2020. Cynthia K.A. Sitorus dan DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………….. ……… .. ………………………………………. .. .. …………… ……. i Isi ……………….. …. .. …………… ……………………….. …. .. ………………………………………. … .. ii BAB I: REAKSI INTERNASIONAL TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA ………………………………… …… . …. …. ………………………………………. .. …. ………. 1 B Panduan belajar ………………………… .. …………………………………………….. 1 C. Tujuan pembelajaran.. …. ………………………….. ……………. .. .. .. 2 D. Peta Konsep ………………………………….. … .. ……………………………………….. … …………. 3 E .. Deskripsi bahan …………………….. .. …. ……………………………….. 3 F Latihan formatif testing …. …. ………………………………………… .. ….. …………… ERA GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA …………… A. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi ………….. . ………………………………………. .. …………….. ……. 10 B. Panduan belajar …………… .. ………………………………………. .. ……….. 11 C. Tujuan pembelajaran ………………………… …. … .. ……………………………… 11 D. Peta Konsep .. . ……………………………………….. … …. .. … ………………………………………. … 12 Keterangan dari bahan …………………………………………… … … .. …… …………………… 12 F. Latihan Tes Formatif ….. . … ……………………………………….. … .. ……………….. 20 ii BAB III: PERAN AKTIF RAKYAT INDONESIA SELAMA PERANG DINGIN DAN DAMPAKNYA TERHADAP POLITIK DAN EKONOMI GLOBAL …. .. .. ……………. …………………… …… …. … 23 A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi …….. ……………… …….. . …. …………………………….. …. …… …. …….. 2 3 B. Instruksi B l kehormatan ……………………………………….. ….. . ……………… 23 C. Tujuan Pembelajaran …………………….. . ………………………………………. . … 24 D. Peta Konsep ……………………………………….. …. . ……………………… …………….. ….. . ……….. 25 E. Uraian bahan …………….. ………. ……. .. . …………………………………………. 25 F. Formatif latihan percobaan ………………………………………. .. . . …… ……………… 30 DAFTAR PUSTAKA iii BAB I TANGGAPAN INTERNASIONAL TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA A. Kompetensi Inti dan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk Tanggapan Internasional Kritis Terhadap Kemerdekaan Indonesia  Pernyataan tentang pengakuan Australia atas deklarasi kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia  Pernyataan peran PBB dalam meraih kemerdekaan Indonesia 4.1. hasil negosiasi mengkritik reaksi internasional terhadap Konferensi Meja Bundar (KMB) tentang proklamasi  Membuat studi portofolio tentang reaksi internasional terhadap kemerdekaan Indonesia, proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam bentuk tertulis dan/atau di media lain. secara tertulis dan/atau di media massa lain B. Tujuan pembelajaran Setelah proses pembelajaran, mahasiswa diharapkan: PBB  Menjelaskan sikap CMB dan Belanda  Mengklasifikasikan data dari berbagai sumber Menanyakan reaksi internasional terhadap deklarasi kemerdekaan Indonesia 1  Mengevaluasi dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang terkumpul tentang tanggapan internasional terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia  Menyajikan hasil analisis dan evaluasi tentang tanggapan internasional terhadap deklarasi kemerdekaan Indonesia dalam bentuk tertulis dan/atau pada media lain C Langkah-langkah Instruksional Instruksional Materi ini menggunakan model pembelajaran berbasis peran dimana : a) Guru memilih situasi bermain peran. b) Guru menyiapkan permainan peran. c) Guru memilih siswa sebagai peserta atau pemain peran d) Mempersiapkan penonton e) Siswa yang diberi peran harus memerankan peran setelah kejadian dan peran yang dimainkan dengan materi pembelajaran, f) Setelah peristiwa dimainkan, mereka seharusnya diperoleh. , guru dan siswa bersama-sama mendiskusikan dan mengevaluasi permainan peran. 2 D. Peta konsep peran PBB dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia Tanggapan internasional terhadap deklarasi kemerdekaan Indonesia Pengakuan oleh India Pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Australia terkait kemerdekaan Indonesia E. Deskripsi materi 1 .Pengakuan Mesir atas Kemerdekaan Indonesia Mesir merupakan salah satu sekutu yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan mereka mendukung dukungan Liga Negara Arab dalam menerima kedaulatan Indonesia. Pada tanggal 22 Maret 1946, Mesir mengakui kedaulatan Indonesia secara de facto. Mesir juga membujuk Irak, kerajaan Arab, dan Suriah untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Pada 10 Juni 1947, Mesir secara de jure mengakui kedaulatan Indonesia, dan Indonesia membuka kedutaan besarnya di Kairo. Al-Ikhwan Al-Muslimin, sebuah organisasi yang dipimpin oleh Sheikh Hassan Al-Banna, telah memberikan dukungan berkelanjutan kepada Indonesia. Ia mendukung dan memberikan kesempatan 3 opini melalui media kepada mahasiswa Indonesia untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia di koran lokalnya. Selain itu juga melalui khotbah dan demonstrasi. 2. Pengakuan kemerdekaan Indonesia dari India India juga mengalami nasib yang sama dengan india, yaitu penjajahan oleh kekuatan asing. Karena kesamaan ini, perasaan, penderitaan, dan takdir yang sama menjadi satu. Barter muncul, india mengirimkan bantuan beras ke India saat kelaparan melanda. India kemudian memberikan bantuan medis kepada Indonesia untuk membayar bantuan yang diterima india. Ia harus menerobos blokade Belanda terhadap Indonesia. Ketika agresi militer kedua terjadi pada 19 Desember 1948, India adalah negara yang mengecam serangan Belanda tersebut. Kemudian mereka mengadakan konferensi Asia di New Delhi atas saran dari Perdana Menteri India yaitu PJ Nehru, dan Perdana Menteri Burma yaitu U Aung San. 4 3. Pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Australia Australia mendukung kemerdekaan Indonesia. Hal ini karena hubungan yang terjalin sejak Indonesia dijajah oleh Jepang. Alasan Australia mendukung Indonesia antara lain karena sama-sama ingin menyingkirkan Jepang. Agar Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Australia. 4. Peran PBB dalam Mencapai Kemerdekaan Indonesia Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tidaklah mudah. Setelah Indonesia merdeka, Belanda terus berusaha merebut kembali kendali pemerintahan Indonesia. Indonesia membutuhkan setidaknya 4 tahun diplomasi untuk mendapatkan pengakuan internasional. Tindakan Belanda dengan melakukan agresi militer I yang berlangsung sejak tanggal 21 Juli hingga awal Agustus 1947 menimbulkan reaksi masyarakat internasional dan menjadi bahan pembicaraan di Dewan Keamanan PBB. Isu Indonesia juga masuk dalam agenda utama Dewan Keamanan PBB setelah keluarnya resolusi PBB pada 25 Agustus 1947 tentang pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN adalah Australia yang dipilih oleh Indonesia dengan wakilnya Richard Kirby, Belgia yang dipilih oleh Belanda dengan wakilnya Paul van Zeeland, dan Amerika Serikat yang dipilih oleh Australia dan Belgia sebagai pihak ketiga/netral. negara, dengan perwakilan mereka Dr. Frank Graham. KTN tiba di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1947 untuk menjalankan misinya. Atas saran KTN, negosiasi lebih lanjut dilakukan di atas kapal Angkatan Laut AS USSR Renville. Negosiasi ini dikenal sebagai negosiasi Renville. Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Saryafuddin, dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyotmojo dari Indonesia, yang berpihak pada Belanda. Pada tanggal 17 Januari 1948, Perjanjian Renville mengeluarkan keputusan, sebagai akibatnya penembakan dihentikan, wilayah di belakang Garis Van Muck dibebaskan oleh pasukan RI, Belanda mendapat hak untuk membentuk negara federal di wilayah tersebut mereka menduduki, di 5 Uni Indonesia dan Belanda Serikat Indonesia Serikat sama dengan Kerajaan Belanda. Hasil negosiasi tersebut sangat merugikan Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer II, dan kampanye KTN dinyatakan gagal. PBB mengeluarkan resolusinya, mengubah KTN menjadi United Nations Commission for Indonesia (UNCI). Tugasnya adalah memfasilitasi kelancaran negosiasi, mengatur kembalinya kekuasaan ke RI, memantau pemilihan umum dan berhak mengajukan usul penyelesaian konflik. 5. Hasil Konferensi Meja Bundar Sebelum KMB, Belanda dan Indonesia telah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomatis, menghasilkan Perjanjian Lingarjati (25 Maret 1947), Perjanjian Renville (17 Januari 1948). ) terjadi. Persetujuan Roehm-Royen (6 Juli 1949. Akhirnya diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, 23 Agustus – 2 November 1949. Sebelum KMB, hadir perwakilan RI di KMB yang Diselenggarakan pada Agustus 11 Tahun 1949. Di bawah ini orang-orang penting yang mengunjungi KMB: 1. Indonesia: Dr. Moh. Hatta, M. Moh. Roehm, Profesor, Dr. Mr. Soepomo. 2. BFO (Bijeenkomst voor Federal Consultative Assembly: Sultan Hamid II of Pontianak 3. Belanda: Mr. van Maarseven 4. UNCI (UN Commission for Indonesia): Chrichley (Australia) Berikut adalah beberapa poin dari hasil kesepakatan dalam KMB 1 Belanda mengakui kedaulatan RIS (Republik Indonesia Serik at) sebagai negara merdeka 2. Pengakuan kedaulatan dilakukan paling lambat tanggal 30 Desember 1949 6 3. Masalah provinsi Irlandia Barat harus diselesaikan paling lambat 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan 4. RIS akan bekerja sama dengan Kerajaan Belanda mengenai Uni Belanda-Indonesia yang dipimpin oleh Raja Ni derland 5. RIS akan mengembalikan kepemilikan Belanda, memberikan hak konsesi dan lisensi baru kepada semua perusahaan Belanda

Jual Sejarah Kelas 11 Harga Terbaik & Termurah Maret 2023

Lks sejarah peminatan kelas 10 semester 2, materi sejarah peminatan kelas 11 semester 1, sejarah peminatan kelas 10 semester 2, materi sejarah peminatan kelas 12 semester 1, materi sejarah peminatan kelas 10 semester 1, materi sejarah peminatan kelas 12 semester 1 kurikulum 2013 revisi, materi sejarah peminatan kelas 11 semester 2, materi matematika peminatan kelas 12 semester 1, materi sejarah peminatan kelas x semester 2, buku sejarah peminatan kelas 11 semester 1, sejarah peminatan kelas 12 semester 1, materi sejarah peminatan kelas 12 semester 2